Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka … neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Jumat, 16 Mei 2008

Strategi yang dianjurkan untuk pengembangan SDM di Indonesia

A. Masalah dan Tantangan Pendidikan di Indonesia
Masalah utama yang terjadi dalam pendidikan menengah umum di Indonesia menurut Dikmenum RI, adalah sebagai berikut :
1. Permasalahan perluasan dan pemerataan pendidikan
2. Masih rendahnya angka partisipasi pendidikan kerena rendahnya kemampuan sebagian besar masyarakat untuk membiayai pendidikan. Terbatasnya daya tampung karena meningkatnya jumlah lulusan SLTP sebagai konsekuensi pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.
3. Kualitas dan relevansi pendidikan
4. Masih rendahnya prosentase lulusan SMU yang memenuhi persyaratan untuk masuk jenjang     perguruan tinggi.
5. Manajemen dan Pengelolaan Sekolah
6. Belum menciptakan kemandirian sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan

Selanjutnya tantangan yang dihadapi oleh pendidikan menengah umum dapat dirinsi sebagai berikut :
1. Perluasan dan Pemerataan Pendidikan, Bagaimana meningkatkan angka partisipasi yang     masih rendah sehingga dapat sejajar dengan negara – negara Asia lainnya.
2. Kualitas dan Relevansi Pendidikan
3. Bagaimana menyiapkan siswa memasuki perguruan tinnggi, baik akademik maupun      profesional di dalam maupun di luar negeri, penguasaan bahasa asing khususnya bahasa      Inggris sebagai bahasa sains dan teknologi.
4. Kurikulum nasional masih belum mampu menjawab tuntutan daya saing secara internasional.
5. Meningkatkan kemampuan profesional, kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan lainnya,     melalui pemberian akreditasi dan sertifikasi mengajar bidang tertentu yang ditinjau dan     dievaluasi secara periodik.
6. Manajemen Pendidikan
6.1. Bagaimana memberdayakan lembaga pendidikan menengah sebagai pusat pembudayaan        nilai sikap dan kemampuan serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang        didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
6.2. Bagaimana melakukan pembaharuan dan pemantapan sistem pendidikan menengah umum        berdasarkan prinsip desentralisasi, otonomi keilmuan dan manajemen.
6.3. Bagaimana meningkatkan kualitas lembaga pendidikan menengah yang diselenggarakan        baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang        efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Dari dua paparan rinci tentang persoalan pendidikan yaitu masalah dan tantangan dunia pendidikan, maka perlu dilakukan analisa kritis tentang rencana strategis pengembangan SDM di Indonesia.

B. Strategi Pengembangan SDM di Indonesia

Strategi pengembangan SDM Melalui Pendidikan Formal
B.1. Perluasan Dan Kesempatan Memperoleh Pendidikan
1. Membangun unit sekolah/ruang kelas baru berikut sarana – prasarananya termasuk sarana     olahraga, yang ditempuh baik melalui anggaran pemerintah (pusat dan daerah) maupun     melalui pemberdayaan pertisipasi masyarakat dengan pengelolaan yang efisien dan kontrol     yang semakin ketat.
2. Mengembangkan model –model alternatif layanan pendidikan yang efisien dan relevan bagi     kelompok masyarakat yang kurang beruntung, baik kerena persoalan ketidakmampuan biaya     maupun persoalan konflik sosial politik, untuk selanjutya dioperasionalkan oleh pengelola     pendidikan daerah.
3. Memberikan beasiswa kepada keluarga miskin dan kepada siswa yang berprestasi dan bagi      siswa yang secara sosial ekonomis tidak beruntung, yang bersumber dari pemerintah dan/     atau masyarakat dengan memperhatikan prinsip pemberdayaan, kesempatan, pemerataan     dan keadilan.
4. Memberikan subsidi selektif untuk sekolah – sekolah swasta dalam bentuk imbal swadaya, sehingga lebih berdaya dalam mengelola pendidikan serta memacu partisipasi yang semakin meluas dari perguruan swasta lainnya.
B.2. Peningkatan Mutu Dan Relevansi Pendidikan
1. Peningkatan kemampuan profesional dan kesejahteraan guru melalui pemberian akreditasi dan sertifikasi mengajar bidang studi dan keahlian. Selain itu, dilakukan peningkatan kemampuan profesional melaui pelatihan – pelatihan dan penataran, memberi peluang kepada guru mengembangkan kemampuan sesuai dengan bidangnya masing – masing.
2. Meningkatkan kesejahteraan guru secara sistematis dan terlembagakan, melalui pemanfaatan program – program yang ada pada lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) atau perguruan tinggi setempat.
3. Meningkatkan penyempurnaan kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada basis kompetensi dasar, tidak bias jender, meningkatkan ilmu – ilmu dasar, memungkinkan tumbuh dan berkembangnya inovasi pembaharuan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah sesuai dengan kondisi dan tuntutan masyarakat global serta mengembangkan kompetensi minimum dengan mengacu pada standar internasional yang berlaku.
4. Mengembangkan siswa berprestasi dengan mencari bibit unggul dalam rangka pengembangan siswa unggul pada abad 21, baik melalui organisasi siswa dan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan.
5. Melaksanakan model layanan pendidikan alternatif bagi penduduk usia sekolah yang tidak terjangkau dalam pendidikan persekolahan, melaksanakan model layanan pendidikan yang berwawasan keunggulan melalui pola percepatan belajar (accelarated learning)
6. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan menengah diarahkan pada peningkatan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar melalui pemetaan mutu sekolah, penilaian proses dan hasil belajar secara bertahap dan berkelanjutan serta pengembangan sistem dan alat ukur penilaian pendidikan yang lebih efektif untuk meningkatkan pengendalian dan pengawasan proses pendidikan yang berkualitas.
7. Menggalakan program peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah melalui peningkatan kemampuan kepala sekolah dan guru dalam pengadaan serta pengelolaan sumber – sumber daya pendidikan secara efisien, perawatan fasilitas pendidikan secara optimal, serta penyelenggaraan proses pembelajaran yang mampu memacu kreativitas siswa.
8. Penyusunan sistem dan standar dalam pengadaan, penggunaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan yang ada, yang pelaksanaannya didukung oleh peran serta masyarkat.
9. Melaksanakan standar pelayanan minimal pendidikan.
10. Penyempurnaan kurikulum sekolah yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya inovasi dan pembaharuan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, sehingga dapat mencapai prestasi yang tinggi dengan mengembangkan standar kompetensi minimum nasional yang diujicobakan sebelum dideseminasi secara nasional.
11. Mengembangkan pendekatan pembelajaran yang inovatif atau yang mampu memacu porses belajar yang maksimal serta mencapai prestasi yang tinggi.
12. Pengembangan sistem penilaian yang menggunakan standar internasional secara bertahap, mulai dari lingkungang negara – negara terdekat.
13. Peningkatan efisiensi dan efektivitas proses belajar – mengajar melalui peningkatan kemampuan guru dalam menegelola belajar dan sumber – sumber belajar lainnya, agar dapat mendorong siswa belajar secara maksimal.
14. Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas kelembagaan dan pengelolaan sumber daya, dengan memaksimalkan partisipasi masyarakat atau orangtua murid dalam mengontrol serta ikut serta dalam pengambilan keputusan pendidikan di sekolah

B.3. Peningkatan Efisiensi Manajemen Pendidikan Menengah Umum
1. Pengembangan manajemen berbasis sekolah dan masyarakat (school and community based management) dalam rangka meningkatkan kemandirian sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan, dengan peningkatan partisipasi masyarakat agar dapat menjadi mitra kerja pemerintah dalam pembinaan pendidikan menengah.
2. Melaksanakan demokratisasi dan desentralisasi pengelolaan pendidikan SMU melalui peningkatan kemampuan pengelola daerah dan pengelola satuan pendidikan yang didukung oleh partisipasi masyarakat dan orangtua siswa. Untuk itu, dikembangkan model manajemen berbasis sekolah yang didukung oleh kemampuan aparat pengelola daerah.
3. Mengembangkan sistem akreditasi pendidikan SMU yang berorientasi pada peningkatan mutu kelembagaan pendidikan, dengan memanfaatkan para ahli kependidikan di daerah.
4. Memberdayakan personil dan lembaga dikembangkan sistem insentif yang mendorong kompetisi yang sehat antar lembaga dan personil sekolah.
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat setempat melalui optimalisasi peran BP3, komite sekolah dalam memobilisasi sumber– sumber untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan sebagai mitra kerja pemerintah.
Strategi Pokok Pemgembangan SDM (pendidikan) non Formal
1. Strategi mengatasi dampak krisis ekonomi terhadap pendidikan (JPS, laju APS, BOS, BOMM, School grant, BKM, BKS, MBS)
2. Strategi perluasan dan pemerataan kesempatan pendidikan
3. (wajar 9-12 tahun, peningkatan layanan pendidikan, spm lembaga pendidikan, partisipasi keluarga dan masyrakat, program beasiswa, peningkatan anggaran pendidikan,)
4. Strategi peningkatan mutu dan relevansi pendidikan
5. (pengembangan kurikulum, pembinaan profesionalisme guru, pendaya gunan sarana dan prasarana)
6. Strategi Pengembangan Sistem dan Manajemen Pendidikan
7. ( rintisan UUSPN, otonomi satuan pendidikan, prakarsa dan kreatifitas daerah, organisasi profesional, layanan pendidikan)
8. Strategi Pemberdayaan kelembagaan pendidikan
9. ( evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan, sistem organisasi yang efektif dan efisien, standarisasi kelembagaan, kewenangan kelembagaan)











Sumber bacaan :


1. Jamal, Lisma. 1992, PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN, PT. Sinar Garfindo, Jakarta
2. Rochaety, Ety. dkk., 2005, SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN, Bumi Aksara, Jakarta
3. Tilaar, HAR. Prof., 2004, PARADIGM BARU PENDIDIKAN NASIONAL, Rineka Cipta, Jakarta.
4. Wijaya, Cece. Dkk., 1992, UPAYA PEMBAHARUAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN, Remaja Rosda Karya, bandung.
5. _____________, 2003, UNDANG-UNDANG SISDIKNAS 2003, Sinar Grafika, Jakarta.
6. www. depdiknas. go.id., Editorial Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Edisi


Tidak ada komentar:

ATOMIC BOMM