Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka … neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Jumat, 16 Mei 2008

Strategi yang dianjurkan untuk pengembangan SDM di Indonesia

A. Masalah dan Tantangan Pendidikan di Indonesia
Masalah utama yang terjadi dalam pendidikan menengah umum di Indonesia menurut Dikmenum RI, adalah sebagai berikut :
1. Permasalahan perluasan dan pemerataan pendidikan
2. Masih rendahnya angka partisipasi pendidikan kerena rendahnya kemampuan sebagian besar masyarakat untuk membiayai pendidikan. Terbatasnya daya tampung karena meningkatnya jumlah lulusan SLTP sebagai konsekuensi pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.
3. Kualitas dan relevansi pendidikan
4. Masih rendahnya prosentase lulusan SMU yang memenuhi persyaratan untuk masuk jenjang     perguruan tinggi.
5. Manajemen dan Pengelolaan Sekolah
6. Belum menciptakan kemandirian sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan

Selanjutnya tantangan yang dihadapi oleh pendidikan menengah umum dapat dirinsi sebagai berikut :
1. Perluasan dan Pemerataan Pendidikan, Bagaimana meningkatkan angka partisipasi yang     masih rendah sehingga dapat sejajar dengan negara – negara Asia lainnya.
2. Kualitas dan Relevansi Pendidikan
3. Bagaimana menyiapkan siswa memasuki perguruan tinnggi, baik akademik maupun      profesional di dalam maupun di luar negeri, penguasaan bahasa asing khususnya bahasa      Inggris sebagai bahasa sains dan teknologi.
4. Kurikulum nasional masih belum mampu menjawab tuntutan daya saing secara internasional.
5. Meningkatkan kemampuan profesional, kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan lainnya,     melalui pemberian akreditasi dan sertifikasi mengajar bidang tertentu yang ditinjau dan     dievaluasi secara periodik.
6. Manajemen Pendidikan
6.1. Bagaimana memberdayakan lembaga pendidikan menengah sebagai pusat pembudayaan        nilai sikap dan kemampuan serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang        didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
6.2. Bagaimana melakukan pembaharuan dan pemantapan sistem pendidikan menengah umum        berdasarkan prinsip desentralisasi, otonomi keilmuan dan manajemen.
6.3. Bagaimana meningkatkan kualitas lembaga pendidikan menengah yang diselenggarakan        baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang        efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Dari dua paparan rinci tentang persoalan pendidikan yaitu masalah dan tantangan dunia pendidikan, maka perlu dilakukan analisa kritis tentang rencana strategis pengembangan SDM di Indonesia.

B. Strategi Pengembangan SDM di Indonesia

Strategi pengembangan SDM Melalui Pendidikan Formal
B.1. Perluasan Dan Kesempatan Memperoleh Pendidikan
1. Membangun unit sekolah/ruang kelas baru berikut sarana – prasarananya termasuk sarana     olahraga, yang ditempuh baik melalui anggaran pemerintah (pusat dan daerah) maupun     melalui pemberdayaan pertisipasi masyarakat dengan pengelolaan yang efisien dan kontrol     yang semakin ketat.
2. Mengembangkan model –model alternatif layanan pendidikan yang efisien dan relevan bagi     kelompok masyarakat yang kurang beruntung, baik kerena persoalan ketidakmampuan biaya     maupun persoalan konflik sosial politik, untuk selanjutya dioperasionalkan oleh pengelola     pendidikan daerah.
3. Memberikan beasiswa kepada keluarga miskin dan kepada siswa yang berprestasi dan bagi      siswa yang secara sosial ekonomis tidak beruntung, yang bersumber dari pemerintah dan/     atau masyarakat dengan memperhatikan prinsip pemberdayaan, kesempatan, pemerataan     dan keadilan.
4. Memberikan subsidi selektif untuk sekolah – sekolah swasta dalam bentuk imbal swadaya, sehingga lebih berdaya dalam mengelola pendidikan serta memacu partisipasi yang semakin meluas dari perguruan swasta lainnya.
B.2. Peningkatan Mutu Dan Relevansi Pendidikan
1. Peningkatan kemampuan profesional dan kesejahteraan guru melalui pemberian akreditasi dan sertifikasi mengajar bidang studi dan keahlian. Selain itu, dilakukan peningkatan kemampuan profesional melaui pelatihan – pelatihan dan penataran, memberi peluang kepada guru mengembangkan kemampuan sesuai dengan bidangnya masing – masing.
2. Meningkatkan kesejahteraan guru secara sistematis dan terlembagakan, melalui pemanfaatan program – program yang ada pada lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) atau perguruan tinggi setempat.
3. Meningkatkan penyempurnaan kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada basis kompetensi dasar, tidak bias jender, meningkatkan ilmu – ilmu dasar, memungkinkan tumbuh dan berkembangnya inovasi pembaharuan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah sesuai dengan kondisi dan tuntutan masyarakat global serta mengembangkan kompetensi minimum dengan mengacu pada standar internasional yang berlaku.
4. Mengembangkan siswa berprestasi dengan mencari bibit unggul dalam rangka pengembangan siswa unggul pada abad 21, baik melalui organisasi siswa dan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan.
5. Melaksanakan model layanan pendidikan alternatif bagi penduduk usia sekolah yang tidak terjangkau dalam pendidikan persekolahan, melaksanakan model layanan pendidikan yang berwawasan keunggulan melalui pola percepatan belajar (accelarated learning)
6. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan menengah diarahkan pada peningkatan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar melalui pemetaan mutu sekolah, penilaian proses dan hasil belajar secara bertahap dan berkelanjutan serta pengembangan sistem dan alat ukur penilaian pendidikan yang lebih efektif untuk meningkatkan pengendalian dan pengawasan proses pendidikan yang berkualitas.
7. Menggalakan program peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah melalui peningkatan kemampuan kepala sekolah dan guru dalam pengadaan serta pengelolaan sumber – sumber daya pendidikan secara efisien, perawatan fasilitas pendidikan secara optimal, serta penyelenggaraan proses pembelajaran yang mampu memacu kreativitas siswa.
8. Penyusunan sistem dan standar dalam pengadaan, penggunaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan yang ada, yang pelaksanaannya didukung oleh peran serta masyarkat.
9. Melaksanakan standar pelayanan minimal pendidikan.
10. Penyempurnaan kurikulum sekolah yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya inovasi dan pembaharuan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, sehingga dapat mencapai prestasi yang tinggi dengan mengembangkan standar kompetensi minimum nasional yang diujicobakan sebelum dideseminasi secara nasional.
11. Mengembangkan pendekatan pembelajaran yang inovatif atau yang mampu memacu porses belajar yang maksimal serta mencapai prestasi yang tinggi.
12. Pengembangan sistem penilaian yang menggunakan standar internasional secara bertahap, mulai dari lingkungang negara – negara terdekat.
13. Peningkatan efisiensi dan efektivitas proses belajar – mengajar melalui peningkatan kemampuan guru dalam menegelola belajar dan sumber – sumber belajar lainnya, agar dapat mendorong siswa belajar secara maksimal.
14. Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas kelembagaan dan pengelolaan sumber daya, dengan memaksimalkan partisipasi masyarakat atau orangtua murid dalam mengontrol serta ikut serta dalam pengambilan keputusan pendidikan di sekolah

B.3. Peningkatan Efisiensi Manajemen Pendidikan Menengah Umum
1. Pengembangan manajemen berbasis sekolah dan masyarakat (school and community based management) dalam rangka meningkatkan kemandirian sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan, dengan peningkatan partisipasi masyarakat agar dapat menjadi mitra kerja pemerintah dalam pembinaan pendidikan menengah.
2. Melaksanakan demokratisasi dan desentralisasi pengelolaan pendidikan SMU melalui peningkatan kemampuan pengelola daerah dan pengelola satuan pendidikan yang didukung oleh partisipasi masyarakat dan orangtua siswa. Untuk itu, dikembangkan model manajemen berbasis sekolah yang didukung oleh kemampuan aparat pengelola daerah.
3. Mengembangkan sistem akreditasi pendidikan SMU yang berorientasi pada peningkatan mutu kelembagaan pendidikan, dengan memanfaatkan para ahli kependidikan di daerah.
4. Memberdayakan personil dan lembaga dikembangkan sistem insentif yang mendorong kompetisi yang sehat antar lembaga dan personil sekolah.
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat setempat melalui optimalisasi peran BP3, komite sekolah dalam memobilisasi sumber– sumber untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan sebagai mitra kerja pemerintah.
Strategi Pokok Pemgembangan SDM (pendidikan) non Formal
1. Strategi mengatasi dampak krisis ekonomi terhadap pendidikan (JPS, laju APS, BOS, BOMM, School grant, BKM, BKS, MBS)
2. Strategi perluasan dan pemerataan kesempatan pendidikan
3. (wajar 9-12 tahun, peningkatan layanan pendidikan, spm lembaga pendidikan, partisipasi keluarga dan masyrakat, program beasiswa, peningkatan anggaran pendidikan,)
4. Strategi peningkatan mutu dan relevansi pendidikan
5. (pengembangan kurikulum, pembinaan profesionalisme guru, pendaya gunan sarana dan prasarana)
6. Strategi Pengembangan Sistem dan Manajemen Pendidikan
7. ( rintisan UUSPN, otonomi satuan pendidikan, prakarsa dan kreatifitas daerah, organisasi profesional, layanan pendidikan)
8. Strategi Pemberdayaan kelembagaan pendidikan
9. ( evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan, sistem organisasi yang efektif dan efisien, standarisasi kelembagaan, kewenangan kelembagaan)











Sumber bacaan :


1. Jamal, Lisma. 1992, PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN, PT. Sinar Garfindo, Jakarta
2. Rochaety, Ety. dkk., 2005, SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN, Bumi Aksara, Jakarta
3. Tilaar, HAR. Prof., 2004, PARADIGM BARU PENDIDIKAN NASIONAL, Rineka Cipta, Jakarta.
4. Wijaya, Cece. Dkk., 1992, UPAYA PEMBAHARUAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN, Remaja Rosda Karya, bandung.
5. _____________, 2003, UNDANG-UNDANG SISDIKNAS 2003, Sinar Grafika, Jakarta.
6. www. depdiknas. go.id., Editorial Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Edisi


Kamis, 15 Mei 2008

KONSEP TEKANAN DALAM ILMU KESEHATAN


TEKANAN
Konsep tekanan merupakan besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda tiap satuan luas benda yang terkena pengaruh gaya tersebut.

P = F/A

Dari persamaan matematis tersebut dapat dikatakan bahwa semakin besar gaya yang bekerja makin besar tekanannya ( berbanding lurus ), dan semakin besar Luas penampang tekanannya akan menjadi semakin kecil ( berbanding terbalik )

Sistem satuan tekanan yang digunakan antara lain : Newton/meter2, dyne/cm2, mm Hg, cm Hg, cm H2O, torr, bar, dsb

Tekanan pada tubuh manusia :
1. Tekanan zat cair
    a. Tekanan Darah
    b. Tekanan cairan tubuh
2. Tekanan udara
3. Tekanan dari luar tubuh
     a. tekanan udara luar
     b. tekanan benda-benda dari luar tubuh lainnya
Tekanan Darah :
• Beberapa komponen yang berpengaruh besar pada tekanan darah manusia :
  1. Kerja Jantung
  2. Kondisi dan posisi pembuluh darah
  3. Kandungan Darah
  4. Keadaan Lingkungan

Kerja Jantung
Jantung merupakan organ vital dari proses aliran darah dalam tubuh. Dengan menggunakan sistem vibrasi atau getaran jantung memompa darah keseluruh tubuh. Baik darah bersih maupun darah kotor ( dari pembuluh balik ). Kekuatan tekanan saat bervibrasi akan berpengaruh pada tekanan darah pada setiap pembuluh darah. Darah dalam jantung bergerak dari ruang-keruang melalui katub-katub jantung.

Kondisi dan Posisi Pembuluh Darah
Dalam tubuh manusia terdapat bermacam-macam pembuluh dan masing-masing mempunyai ukuran yang berbeda. Besar kecilnya ukuran pembuluh akan berengaruh pada kecepatan aliran darah pada setiap pembuluh. Jauh dekatnya posisi pembuluh dari jantung juga akan mempengaruhi tekanan darah pada pembuluh. Sistem aliran darah pada pembuluh mengikuti aturan dari hukum Bernoulli dan Hukum Poiseuille. Bahwa aliran darah dalam tubuh akan dipengaruhi oleh faktor tekanan, kekuatan aliran dan tahanan yang berlaku dalam susunan pembuluh darah.

Grafik fungsi tekanan darah pada pembuluh darah.

Selain itu Tekanan darah dalam tubuh juga dipengaruhi oleh vaktor posisi dari tubuh/pembuluh. Pembuluh darah yang berada di kaki akan mempunyai tekanan yang lebih besar dari pada tekanan darah di bagian kepala. Darah merupakan bagian dari zat cair, dan setiap zat cair akan tunduk pada hukum hidrostatis yang menyatakan bahwa tekanan zat cair dipengaruhi oleh faktor ketinggian dan percepatan grafitasi bumi.

P = ρ. g. h

Mengukur tekanan darah
Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan U-Tube Manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk menentukan tekanan. Manset dipasang ‘mengikat’ mengelilingi lengan dan kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic) dan lowest pressure (diastolic).

Prinsip U-Tube Manometer
Tekanan pada titik A sama besarnya dengan pada titik 1. Tekanan di titik 2 adalah tekanan di titik 1 ditambah dengan h1. Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3, yaitu h2. Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3, dapat dituliskan sebuah persamaan :

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas. Bila fluida pada A berupa gas, pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan, karena berat dari gas sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA. Oleh karena itu berlaku persamaan :

Dalam kasus alat pengukur tekanan darah, h2 adalah tinggi cairan merkuri pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri.

Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis

Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat siku dan ‘bebatan kain bertekanan’ yang mengikat lengan. Tujuan bebatan kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh darah arteri di lengan jadi terhenti. Pada saat tekanan dalam bebatan kain dilepaskan perlahan-lahan, dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi melalui pembuluh darah arteri, maka dari stetoskop akan terdengar suara wussshhhh…(suara sedkit menghentak). Hal itu merupakan pertanda untuk ‘mencatat’ penampakan ukuran pada manometer, yang merupakan tekanan darah systolic. Dan seterusnya sampai suara (wushhh…) tidak terdengar kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat dari displai manometer).

Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi saat pengukuran normal, tidak setelah berolahraga):
* Systolic : kurang dari 120 mmHg (2,32 psi atau 15 kPa)
* Diastolic : kurang dari 80 mmHg (1,55 atau 10 kPa)

Kamis, 08 Mei 2008

BIOMEKANIKA


Mekanika merupakan salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.

Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedokteran.

Filosof Yunani Aristotle (384-322 SM) adalah orang yang pertama kali melakukan studi secara sistematik terhadap gerakan tubuh manusia. Banyak prinsip yang mendeskripsikan aksi dan karakteristik geometri dari otot. Walaupun penemuan Aristotle untuk menerangkan gerakan banyak mengandung kontradiksi, usaha awal yang telah ia rintis menjadi pondasi bagi studi berikutnya seperti Galen (131-201), Galileo (1564-1643), Borelli (1608-1679), Newton (1642-1727), dan Marey (1830-1904). Studi dari para filosof dan ilmuwan tersebut telah mengakibatkan kita bisa membuktikan bahwa gerakan tubuh manusia merupakan konsekuensi dari interkasi antara otot dan gaya yang diakibatkan oleh lingkungan sekitar tubuh manusia. Seperi yang ditulis oleh Aristotle bahwa binatang yang berjalan membuat posisisnya berubah dengan menekan apa yang ada dibawahnya.

Dengan demikian gerak tubuh merupakan sebuah system biologis yang dapat diakui sebagai hasil interaksi system biologis dengan lingkungan sekelilingnya. Interaksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
• Stuktur dari lingkunngan (bentuk dan stabilitas).
• Medan dari gaya (arah relatif terhadap gravitasi, kecepatan gerakan).
• Stuktur dari sistem (susunan tulang, aktifitas otot, sususan segment dari tubuh, ukuran, integrasi motorik yang dibutuhkan untuk mendukung postur).
• Peranan dari keadaan psikologis (level keatifan, motivasi).
• Bentuk gerakan yang akan dikerjakan (kerangka dari organisasi dari gerakan).

GONIOMETRI

Istilah goniometri berasal dari bahasa Yunani, gonia yang berarti sudut dan metros yang mempunyai makna mengukur. Sedangkan geniometer adalah alat untuk mengukur sudut. Goniometri berhubungan dengan pengukuran sudut yang dibentuk oleh segment dari organ tubuh manusia yang dihubungkan oleh sendi. Dalam prakteknya pengukuran sudut dari sendi, dilakukan dengan melekatkan gonio meter pada segment-segment yang diukur sudutnya. Goniometer dapat digunkan untuk mengukur sudut pada suatu posisi tertentu maupun secara kontinyu dalam melakukan suatu gerakan.

PEMODELAN

Dibutuhkan asumsi-asumsi tertentu untuk membuat penyederhanaan dari sebuah sistem yang kompleks sehingga penyelesaian analitis bisa dicapai. Sebuah model yang lengkap memperhitungkan efek-efek dari keseluruhan bagian penyususn sistem secara detail. Akan tetapi model yang lengkap dan detail sulit diwujudkan dan bila dapat akan sulit menghasilkan solusi dari masalah yang akan diselesaikan. Tidak selalu mungkin untuk memodelkan system secara lengkap dan bahkan kadang-kadang tidak perlu untuk menyertakan setiap detail dari sistem dalam analisis. Sebagai contoh adalah pada hampir semua gerakan tubuh manusia, banyak kelompok otot (muscle) yang terlibat untuk menggerakkan organ-organ tubuh. Akan tetapi untuk keperluan analisis gaya yang terlibat pada sendi dan otot pada suatu gerakan tertentu, pendekatan yang terbaik adalah dengan memprediksi kelompok otot yang mana yang paling aktif dan mengabaikan kelompok otot-otot yang lain.

Pemodelan gerakan tubuh manusia dapat digolongkan berdasarkan pendekatan yang diambil:
Pendekatan teori yang menggunakan basis pengetahuan dalam bidang fisiologi, mekanika, dan robotika untuk merancang persamaan matematika yang mengekspresikan gerakan tubuh manusia. Selanjutnya dapat dipelajari dengan simulasi menggunakan model tersebut dan hasilnya dibandingkan dengan data asli yang diukur dari manusia.
Pengukuran gaya secara langsung untuk mendapatkan model yang representatif menggambarkan hibungan antar variabel dalam gerakan tubuh manusia.

Kedua pendekatan ini akan bertemu, utamanya bila sebuah studi gerakan tubuh manusia diarahkan pada aplikasi tertentu, misalnya analysa patologi maupun rehabilitasi dari suatu kelumpuhan tertentu.

Dasar dari prinsip kerja Biomekanika adalah Hukum Newton yang terdiri dari :
• Hukum I Newton
• Hukum II Newton
• Hukum III Newton

Hukum I Newton
Bunyi Hukum I Newton : Selama jumlah gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol (ΣF = 0) maka benda akan berada dalam keadaan diam atau bergerak secara lurus beraturan (Kecepatannya konstan).
Konsep dari hukum ini dikenal dengan kelembaman ( Inersia ) yaitu sifat suatu benda untuk cenderung mempertahankan kedudukannya. Benda yang diam cenderung untuk diam dan benda yang bergerak cenderung untuk terus bergerak.
Contoh :
• Ketika tubuh dalam keadaan istirahat semua otot dan organ lain juga dalam keadaan relaks. Maka ketika kita akan menggerakkannya harus dimulai dari perlahan lahan ( perlu pemenasan ). Jika secara tiba-tiba digerakkan maka kemungkinan akan mengakibatkan cedera pada organ tersebut.

Hukum II Newton
Jika sebuah benda diberikan gaya maka benda tersebut akan bergerak dan mengalami Percepatan. Percepatan gerak sebuah benda berbanding lurus dengan besarnya gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan besar masanya.

F = m.a

F = gaya ( newton)
m = massa ( kilogram )
a = percepatan ( meter/sekon2)

konsep berat sama dengan gaya grafitasi berat merupakan hasil kali antara masa dengan percepatan grafitasi ( w = mg )

Contoh :
• Gaya otot yang diperlukan akan lebih besar ketika mengangkat beban yang berat dibandingkan dengan ketika mengangkat beban yang ringan.
• ketika mendorong sebuah sebuah kereta pasien atau kursi dorong gaya yang diperlukan lebih besar ketika mendorong pasien yang berbadan besar dibandingkan dengan ketika mendorong pasien yang bertubuh kecil.

Hukum III Newton
Jika sebuah benda melakukan gaya pada benda lain maka benda tersebut akan mendapatkan balasan gaya yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Hukum ini dikenal dengan hukum aksi dan reaksi.

Contoh : Kitika telapak kaki menginjak tanah dan mendorong kearah belakang maka tanah akan membalas dengan memberikan gaya yang besarnya dengan arah kedepan sehingga badan akan terdorong maju.

ATOMIC BOMM